Sabtu, 05 November 2016

Ikhlas Mencintainya

Ketika kau sapa aku, aku masih bisa menjawabnya dengan senyuman dan anggukan

Ketika suasana hening, aku masih bisa mewarnainya dengan candaku

Ketika kau berkeluh kesah, aku masih bisa memberimu pundak

Ketika ada sesuatu hal yang menghibur, aku masih bisa tertawa lebar

Tapi sayang itu semua hanya sebuah pencitraan

Pencitraan agar tak ada celah untuk kalian menyelami hidupku

Apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar

Betapa menyedihkannya seorang aku

Sakit dan terluka karena mencintainya

Betapa bodohnya seorang aku

Membiarkan dia terus membuat lukaku semakin dalam

Dan tak tahu cara menghentikannya

Atau karena memang aku tak bisa berhenti mencintainya?

Karena memang begitu takdir Tuhan

Dia harus kucintai hingga akhir hayat ku

Aku ikhlas mencintainya

Biar lukaku pun tak pernah mengering, aku tak peduli

Asal dia tetap bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar