Ketika kau sapa aku, aku masih bisa menjawabnya dengan senyuman dan anggukan
Ketika suasana hening, aku masih bisa mewarnainya dengan candaku
Ketika kau berkeluh kesah, aku masih bisa memberimu pundak
Ketika ada sesuatu hal yang menghibur, aku masih bisa tertawa lebar
Tapi sayang itu semua hanya sebuah pencitraan
Pencitraan agar tak ada celah untuk kalian menyelami hidupku
Apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar
Betapa menyedihkannya seorang aku
Sakit dan terluka karena mencintainya
Betapa bodohnya seorang aku
Membiarkan dia terus membuat lukaku semakin dalam
Dan tak tahu cara menghentikannya
Atau karena memang aku tak bisa berhenti mencintainya?
Karena memang begitu takdir Tuhan
Dia harus kucintai hingga akhir hayat ku
Aku ikhlas mencintainya
Biar lukaku pun tak pernah mengering, aku tak peduli
Asal dia tetap bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar