Minggu, 28 Juni 2015

Masalah Hati


Hati??? Duh ga ada matinya deh kalo ngomongin hati mah...

Apalagi buat gue yang suka banget sama kutipan “Do All Things With Love”. Kutipan ini pertama kali gue dengar dari artis Hollywood favorit gue dari jaman gue es-em-pe, yaitu Miley Cyrus.

Melakukan semua hal dengan cinta. Segala hal yang kita lakukan dengan cinta, akan terasa ringan dan kita akan selalu ikhlas melakukannya. Selalu berusaha melakukan yang terbaik agar usaha kita menyenangkan.

Kutipan itu ngaruh banget ke gue. Gue selalu ngelakuin banyak hal, di waktu yang bersamaan, menjadi sibuk, hanya karna gue do all things with love. “Lo ga capek???” & “Duh sibuk banget yaa,” Pertanyaan dan pernyataan ini udah sering banget mampir di telinga gue. Capek? Gue langsung memeriksa kondisi tubuh gue, merasakan adanya kemungkinan yang ga nyaman dalam diri gue. Tapi gue ga pernah bisa menemukan kondisi capek akhir-akhir ini. Sibuk? Gue cuman mengisi waktu luang gue dengan hal-hal yang bermanfaat. Iyah, jadi saking do all things with love-nya gue, gue gabisa lagi ngerasain capek dan ga pernah merasa sibuk.

Tapi ada yang berubah, gue mulai merasa ga nyaman melakukan suatu hal yang hampir 2 tahun gue jalanin. Gue mencoba menemukan dimana do all things with love gue dalam melakukan tugas-tugas ini. Karena akhir-akhir ini gue selalu melakukan tugas-tugas ini dengan amat sangat berat hati, dongkol, tertekan, masa bodo belakangan ini. Kenapa???

Kenyamanan. Cinta ada karena kita merasa nyaman. Entah nyaman dengan lingkungan kerjanya ataupun rekan-rekan kerja kita. Rekan-rekan kerja gue adalah orang-orang yang menyenangkan yang pastinya bisa bikin nyaman. Tapi lingkungan kerja gue justru bikin gue merasa sebaliknya.

Kenyamanan dan cinta adalah masalah hati. Dan baru gue sadari kalau hati gue udah ga di sana lagi. Karna berapa kalipun gue tetap mencoba amanah dengan mengerjakan tugas-tugas gue, gue selalu merasa keberatan. Yang mengakibatkan hasil dari tugas-tugas gue gak pernah maksimal atau bahkan ga selesai.
yes friends, my heart isn’t there anymore... ):

Senin, 01 Juni 2015

Manisnya Puding Cokelatku


Beberapa minggu terakhir ini cuaca di Jakarta lagi caper banget. Teriknya matahari lagi semangat banget buat ngebantu ngeringin jemuran ibu-ibu, jemuran anak-anak kos, jemuran anak-anak sebatang kara yang lagi ditinggal pulang kampung, jem—OKE STOP! :D

Cuaca yang kayak gini nih, menggoda banget buat memasukkan sesuatu yang dingin atau segar ke tubuh kita. Beberapa orang menjatuhkan pilihannya pada es seribuan, yang gengsi beli es seribuan memilih untuk beli es yang isinya ga cuma air doang (es kelapa, es kopyor, es yang isinya ga cuma air doanglahpokokeee).

Adakah yang menjatuhkannya pada puding cokelat???

Kalau dibandingin sama es seribuan atau es yang isinya ga cuma air doang, puding cokelat lebih segar, lebih dingin, untung-untung bisa bikin kenyang-walaupun kenyang instan alias ga bertahan lama. Karena proses mendapatkan puding cokelat ini juga ga semudah ngedapetin es seribuan atau es yang isinya ga cuma air doang.

Untuk kebanyakan orang, bentuk puding cokelat itu biasanya bentuknya lingkaran dengan lubang di tengahnya (bukan donat yee). Rasanya cokelat manis, sesuai namanya. Bisa bikin sendiri di rumah atau membeli. Kebayang dong kalo siang bolong terus ketemu puding cokelat? Duh... dingin, segar, ngisi perut juga. Lengkap :D

Puding cokelatku... beda. Puding cokelatku, ga berteman baik sama yang namanya dingin. Puding cokelatku, jauh lebih segar dari puding cokelat lainnya. Puding cokelatku, ‘mengenyangkan’ hatiku dengan kebahagiaan-kebahagiaan. Puding cokelatku...istimewa.

Puding cokelatku, ga berteman baik sama yang namanya dingin. “Gak pake es batu ya,” atau “Es batunya dikit aja ya,” atau “Aku minumnya teh anget aja,” adalah kalimat-kalimat yang paling sering aku denger kalo kita mau beli minuman. Kadang ada kesenangan sendiri untuk menggodamu dengan memperdengarkanmu suara es batu yang sedang aku gigit hehe.

Puding cokelatku, jauh lebih segar dari puding cokelat lainnya. Dia muncul di tengah teriknya matahari, kesegarannya melebihi apapun yang segar-segar yang ada di dunia ini ehehe *lebaymodeon*. Kadang muncul juga di bawah terangnya bulan, tapi tak membuatku kedinginan. Justru memberiku kehangatan.

Puding cokelatku, ‘mengenyangkan’ hatiku dengan kebahagiaan-kebahagiaan. Ini yang selalu membuatku bersyukur memilikinya. Tanpa diminta, dia memberikanku kebahagiaan lewat cara-cara yang sederhana. “aku hanya ingin membahagiakanmu”.

Manisnya puding cokelatku...
Yes, I said “puding cokelatku”, yang artinya yang bisa merasakan manisnya hanya aku. Yang bisa mengingat manisnya hanya aku. Khawatir jika kisah manis sesungguhnya kuceritakan, akan ada banyak perempuan yang jatuh hati padanya.

Sincerely,


Ur Nougat~~