Kamis, 05 Januari 2017

Permohonan Izin Hiatus???

Gak ada yang bilang itu mudah. Tapi gak ada yang bilang kalau kita gabisa melakukannya. - Fai Prasida

Gue belajar banyak dari kutipan yang gue bikin sendiri itu. Kutipan itu muncul waktu gue dikasih sebuah tanggung jawab buat memimpin teman-teman gue di suatu acara kampus. Dan sempat bangga waktu kutipan gue itu dipakai sama ketua organisasi periode tahun lalu buat memotivasi teman-teman se-organisasi tanpa menghilangkan nama gue.

Ini kutipan kedua favorit gue setelah do all things with love. Kutipan ini berhasil bikin gue percaya diri dan ikhlas buat mengikuti program-program yang ada di jurusan gue, seperti: kuliah kerja nyata, praktik kerja lapangan, dan yang terkahir gue baru laluin adalah praktik kerja mengajar.

Program pertama yang gue ikutin adalah kuliah kerja nyata, sebulan di pedesaan Banten, tidak diizinkan pulang sebelum waktunya, adaptasi dengan budaya setempat, dsb. Ngebayanginnya, itu susah dan nyiksa banget. Nyiksa kalo kangen emak sama pacar wkwk. Tapi pas dijalanin, santai banget, apalagi pas tau dapat tempat dekat daerah wisata. Kalau kalian tau Pantai Carita, nah rumah' gue tinggal nyebrang doang kalo mau ke pantai Carita. Bahkan gue tau pintu masuk Pantainya biar gak bayar hahaha.

Program ke-2 yaitu praktik kerja lapangan juga awalnya gak kebayang deh bagaimana harus beradaptasi sama mba-mba dan mas-mas yang sibuk seharian depan komputer. Pas dijalanin? Mba dan masnya ramah banget. Gue diajak buka puasa bersama sampe 2 kali, makan2 bareng sekali, dikasih kenang-kenangan kaos, dll yang bikin gue ngerasa dihargai walaupun statusnya cuma magang.

Dan yang terakhir ini adalah praktik kerja mengajar selama 1 semester di sekolah. Gimana rasanya?

Sejauh ini, praktik kerja mengajar emang punya porsi berlebih di dalam pikiran gue dibandingkan program-program lainnya. Kebayang harus bangun pagi buta, begadang buat bikin administrasi ngajar, ketemu sama banyak siswa, berdiri di depan kelas dan jadi pusat perhatian, dan lain-lain.

Waktu itu dari kelas gue, gue satu kelompok dengan Ibu Surya dan Pak Yudha. Kami sepakat buat PKM di 31 yang sebagian besar usul dari Pak Yudha, tapi sayangnya ditengah perjalanan Pak Yudha memutuskan pindah dan digantikan dengan Bu Mirsya dan Bu Rizdah. Hiks :'(

Hingga tibalah saatnya gue dan yang lain datang ke 31 untuk berkenalan dengan lingkungan sekolah dan menemui Ketua Program Studi Administrasi Perkantoran, Ibu Sri. Saat itu Ibu Sri langsung membagikan mata pelajaran serta guru pamong untuk 1 semester. Singkat cerita, gue milih mata pelajaran Administrasi Humas & Keprotokolan, karena gue pernah berkecimpung di dunia kehumasan selama 2 tahun.

Untuk berdiri di depan kelas, ditatap puluhan mata, dan jadi pusat perhatian, sesungguhnya it's really not me. Tapi gue sadar, gue gak akan bisa mundur, jadi maju aja terus, hantam.

Apa yang gue pelajarin di bangku kuliah, mulai dari pelajarannya sampai etika keguruannya, gue terapin saat praktik di sekolah. Gue amat sangat menghormati profesi guru, karena itu cita-cita gue saat kecil (sekarang udah engga wkwk) dan bagi gue guru itu pekerjaan yang menciptakan pekerjaan lainnya seperti dokter, tentara, insinyur, pengusaha, dll. Karena awalnya mereka yang berkarir sukses itu pasti hasil didikan dari guru-gurunya terdahulu.

Gue ditugasi mengajar kelas XI AP 1 & 2. Kelas yang isinya benar-benar dari kelompok yang berbeda. Bukan hak gue untuk membanding-bandingkan mereka, karena gue sendiri pun gak suka kalo harus dibandingin sama orang lain. Tapi inilah yang gue rasain saat mengajar mereka.

Mereka sama-sama nerima kehadiran gue sebagai guru pengganti di sana. Thank you, guys! Kepolosan mereka, keisengan mereka, dll, gue terima selama gak melanggar batas. Bahkan mereka kasih gue kejutan ulang tahun.

Mereka mungkin gak pernah sadar kalau pujian yang mereka kasih buat gue, itu berarti banget buat ngilangin kepenatan dan rasa lelah. Memotivasi gue buat gak banyak ngeluh karena tekanan yang gue dapat. Trust me, it was not as easy as you think.

Tapi semuanya sudah berlalu dengan menyenangkan. Ternyata apa yang gue takutin sebelum mulai program ini gak berarti apa-apa. Gue jadi makin percaya sama kutipan paling atas di tulisan ini. Makasih banyak buat organisasi kampus gue yang buat gue selalu berpikir positif :)))

Dan skripsi pun di depan mata...

Jadi mungkin gue bakal ngurangin kehadiran gue di blog. Tapi gue masih di sini, mengawasi pengunjung blog gue haha.

Mohon doanya teman-teman. I'm nothing without you, guys!