Sabtu, 29 Oktober 2016

Sebenarnya Aku Tahu

Kemarin aku bertemu lagi dengannya. Dia tersenyum begitu manis dan lugu. Kami memang biasanya tak banyak bicara ketika bertemu, masih terlalu canggung untuk bicara berdua. Jadi biasanya setelah saling melempar senyum, kami akan kembali sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Dia pertama muncul di hadapanku bersama teman-temannya. Kata teman-temanku mereka selalu mencariku. Dan ketika mereka mendapatkan kesempatan bertemu denganku, hal yang pertama mereka bicarakan adalah perihal makan bersama.

Tak banyak yang kuketahui tentang dirinya selain namanya dan statusnya yang sudah memiliki kekasih. Aku pun lebih sering bersapa dengan teman-temannya. Beberapa kali bertemu dengannya pun tak membuat hubunganku dengannya menjadi baik.

Karena dalam beberapa pertemuan yang terjadi di antara aku dan dia, aku sebenarnya tahu dia berpura-pura tidak melihatku. Untuk menjaga perasaan wanitanya yang berada di sekitarnya.

Untungnya dia tidak memiliki hatiku. Sehingga saat dia melakukan hal tersebut padaku, aku tak merasa sakit hati. Teruskanlah, perjuangkan dia yang memang pantas diperjuangkan. Aku menghargainya.

Pun aku masih ingat ketika kita bertemu terakhir kali. Aku melihat dia dan dia melihatku. Tapi dia langsung membuang muka dan memperlambat langkahnya agar tak berjalan tepat di sisiku. Aku pun memilih untuk berpura-pura tak melihatnya. Karena aku tahu ada wanitanya di sekitar saat itu.

Aku tak akan protes. Walau sebenarnya aku tahu apa yang sedang kamu lakukan. Tapi setidaknya jelaskan yang sebenarnya terjadi. Mengapa harus berpura-pura tak melihatku? Kau membuatku berpikir betapa tidak sukanya wanitamu terhadapku.

Apa aku benar???

Dia-ku

Pernahkah kau bertemu dengan orang yang bisa menjadi siapa saja untukmu???

Aku bertemu dengan orang seperti itu dua tahun yang lalu

Dan siapa sangka jika orang itu akan benar-benar menjadi begitu berharga untukku?

Dia bisa berjalan di depanku

Membimbingku dan menasehatiku dengan cara yang begitu menyenangkan

Dia bisa berjalan tepat di sisiku

Mendengarkan setiap kata dari mulutku dan menyediakan bahunya ketika aku lelah

Dia juga bisa berjalan di belakangku

Mendorongku untuk terus maju menggapai tujuanku

Dia begitu hebat

Kekuatan genggaman tangannya mampu membuatku percaya diri menghadapi dunia

Senyuman tulusnya mampu membuatku merasa tidak sendiri

Sorot matanya mengalirkan kehangatan setiap aku merasa dunia terlalu dingin padaku

Bahkan dia mampu membuatku begitu buruk rupa karena merengek dan menangis di hadapannya

Dia mampu melakukan banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh orang sebelum dia terhadapku

Tak tahu apa kebaikan yang pernah aku lakukan di masa dulu

Sehingga Tuhan memberikan kesempatan indah padaku untuk bertemu dengannya

Dan aku tak akan menyiakan kesempatan ini

Terimakasih telah datang di hidupku

Semoga selalu ada hal yang membuatmu penasaran padaku

Sehingga kau tak akan punya alasan untuk menjauh

Senin, 03 Oktober 2016

Seperti Malam

Seperti malam yang siap dilupakan ketika pagi menyapa

Seperti itulah aku melihat diriku di matamu

Kau mudah melihat yang lain

Kau mudah menemukan yang lain

Maka ketika kau menjatuhkan pilihan padaku

Coba tatap mataku dalam-dalam, apa yang bisa kau lihat di sana?

Coba sentuh aku perlahan, apa yang tanganmu rasakan terhadapku?

Coba dengarkan baik-baik hatimu, apa aku memang yang sudah membuatnya bergetar?

Apa iya itu aku yang membuatmu berhenti berdetak saat kukunci matamu dengan pandanganku?

Rasakan dengan yang lain...

Ceritakan padaku apa yang mereka tak bisa tapi aku bisa

Maka ketika kau menjatuhkan pilihanmu padaku

Maka aku harus selalu siap

Jika saatnya tiba aku dilupakan olehmu

Tertanda,
Cinta diam-diam