Selasa, 10 November 2015

Belasan Terakhir


Malam ini langit gelap. Yaa namanya juga malam :p Tapi di hatiku selalu terang loh karena ada kamu. Wkwk prolog macam apah inih -,- Efek hiatus 3 bulan. Maafkan saya yaa.

Gue tiba-tiba gatel banget pingin nulis lagi. Walaupun belum ada ide akan nulis tentang apa. Bukannya selama 3 bulan ngilang ini ga ada apa-apa, tapi karena terlalu banyak yang ingin gue ceritain. Tapi menurut gue mungkin tulisan ini adalah tulisan pertama yang cocok dibagikan setelah gue tenggelam di dunia blog :D


Di ulang tahun gue yang ke-19 tahun lalu, gue sempat bertanya dalam hati “siapa yaa yang nantinya bakal ada di sisi gue di umur gue yang beranjak meninggalkan belasan tahun?” “Benar-benar menemani di belasan terakhir gue atau akan hilang sebelum gue berusia 20 tahun?”

Maklum, anak muda pemikirannya terkadang masih diracuni sama cerita cinta di FTV atau drama korea wkwk. Atau mungkin efek di awal gue menginjak umur 19 tahun, gue menemukan dambaan hati gue yang datangnya ga disangka-sangka.

Dia selalu ada di sisi gue, selalu ada saat gue butuh dia, selalu siap dimintai tolong, dia romantis, dia penyabar, dan mungkin yang paling bikin temen-temen gue iri adalah dia memperlakukan gue like a princess. Tapi yang paling bikin gue senang adalah dia selalu punya waktu buat gue.

“Kamu kalau pergi ke suatu tempat tapi gatau jalan pulangnya atau gatau mau naik apa, bilang sama aku. Biar aku jemput.” Ucapan kesal dan khawatir campur nahan emosi ini adalah ucapan yang paling gue inget. Waktu gue nekat sore-sore ke mall daerah Bekasi sama temen-temen gue dan begitu sampe, gue bener-bener gatau gue ada dimana. Sementara ga ada salah satu orang temen gue yang arah pulangnya sama kayak gue.

Sampai pada akhirnya, “aku besok mulai kerja di C*******. Senin-Sabtu. Bakalan ngontrak di sana. Kalau kita ketemunya tiap hari minggu aja gapapa kan?” Antara senang campur sedih. Tapi sebagai kekasih yang sedang belajar untuk menjadi baik hati (wkwk), gue mengiyakan dan mendukung keputusannya. Toh, masih Jabodetabek hehe.

Entah minggu keberapa, gue sempat berkeluh kesah tentang hubungan jarak agak jauh ini (wkwk). Dan dia dengan cepat berhasil menenangkan kegelisahan gue lewat pernyataannya, “sabar ya, cinta kita sedang diperkuat.”

Ah iya benar juga.

Cinta ini memang sedang diperkuat. Jika cinta selalu mendapat kemudahan...Jika cinta selalu berjalan lancar bak jalan tol... Jika cinta selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan... Jika cinta selalu sesuai dengan apa yang kita kehendaki... darimana kita bisa tahu bahwa cinta kita kuat?

Terimakasih, Mas. Sudah menemani belasan terakhirku dan mengajariku berbagai macam hal. Aku mengagumimu. Sangat.